Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 25 Desember 2014

"CHUMPED"



“Chumped is a female-fronted indie-punk band and comprised of four friends from Brooklyn, NY who like to drink and write songs about feelings.” So sayeth Chumped on their Bandcamp. And I always like to directly quote bands describing themselves because 1.) it means I don’t have to write as many dynamic words and 2.) who knoweth better than thine own self, dear Rockness reader?... so sayeth the muzik blob. Forever and ever. Amen.

Back to that quote for a second. “Chumped…(redacted)……(redacted)….like to drink and write songs about feelings.” Obviously, these four are happy drunks if they then write a song like “Someday” where the chorus goes, “And we’re singing! Whoa-oh-oh-oh!” (granted, this song is about feeling trapped, and having the weight of the world on your shoulders, and wanting to escape the madness, but….you know….whatevs, dudes, whatevs.)

But moving on, I’d perhaps call Chumped “pop-punk” rather than “indie-punk,” but now we’re just getting into semantics here (and i shouldn’t lift a quote and then quibble with it - there are no half measures to these things). What you really need to know is that Chumped are really, REALLY catchy and their music will make you happy (again, as long as you don’t really listen to the words).

Some might even call this band “infectious.” But the only disease you’ll catch by blasting Chumped is perhaps an attack of the good vibes invading your soul - a mostly innocuous virus, all things considered (the only possible side-effects are a bright-eyed smile, the urge to bounce, and maybe a mild case of the giggles).

If you like aggressive punk bands that make you angry - we should totally hang out, because I do too! But I also like a little joy in my life every now and then. It’s probably my greatest flaw. And sometimes I find the path to joy goes through fun punk bands - the kind that rock the catchy distorted “ditties” like these. The great news is that we are both free to like both kinds of punk bands. This isn’t an either/or (or Elliott Smith) situation. I’m OK. You’re OK. Everything is chill. Forever and Ever. Amen.

Go ahead and stream Chumped’s new-ish EP that was released (as of this writing) yesterday…..man, I’m always a day behind and a buck short with these up-and-coming bands. It’s good. You’ll feel better after blasting it. And please pay no attention to the songs of longing and heartache. Those are just “words,” man. 

Kamis, 27 November 2014

Violent Soho


If theres one duty you can entrust to Violent Soho its getting everyone EXTREMELY sweaty, and they performed that duty with aplomb.

Guest shredding: Delivered in ear-melting style by Magic Dirt guitarist Raúl Sánchez.

Mosh on friends: The crowd started to heave up and down with the very first chord of ‘Dope Calypso’ and ended some time after the Brissy thrashers left the stage.

Aerodynamics, hey: During Covered In Chrome’, Henery the band’s bass player demonstrated his natural ability to spit directly into air and catch it in his mouth.

The band that stretches together: Drummer Michael’s pre-show ritual involved some ballerina stretches, spurring the rest of the band to limber up as well. Luckily, while their muscles mighta been loosey-goosey, their playing was anything but.

Biggest fist-pump of the entire One Night Stand: YEAH YEAH YEAH YEAH YEAH YEAH YEAH (repeat)

Jumat, 25 Juli 2014

Kurt Donald Cobain, menjadi ikon musik alternatif terpenting di masanya. Sampai akhirnya, Kurt meninggalkan penggemar serta semua orang yang menyayanginya di puncak kesuksesannya bersama Nirvana. Cobain memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri dengan mengonsumsi banyak obat-obatan dan dibantu oleh sebuah pistol jenis revolver. 

Kurt Cobain, yang merupakan aktor dibalik lahirnya musik Grunge ini, sebelumnya memang disinyalir bakal melakukan aksi bunuh diri berdasarkan statement-statementnya kepada press, dan juga berdasar ketergantungan dengan obat-obatan. Saat itu, Cobain memang sudah sangat kecanduan. 

Ditambah tekanan-tekanan dari wartawan yang tak henti-hentinya membuntuti kehidupannya bersama istrinya, Courtney Love. Dirilisnya album kedua Nirvana, Nevermind justru memperparah keadaan, Cobain semakin menjadi sasaran ekspos pengumpul berita, Cobain pun semakin muak dengan keadaan yang dihadapinya.

Drama kematian Cobain berawal di tahun 1994, ketika Nirvana berada di Munich, Jerman. Cobain didiagnosa menderita bronchitis dan laryngitis yang parah. Ia diterbangkan ke Roma untuk menjalani perawatan, dan beberapa hari kemudian istrinya, Courtney Love megetahui bahwa Cobain mengalami overdosis karena mengonsumsi champagne dengan Rohypnol. Cobain langsung dilarikan ke rumah sakit dan berhari-hari tidak sadarkan diri.

Kemudian tanggal 18 Maret, Love menelepon polisi dan memberitahu bahwa suaminya mengurung diri di kamar dengan sebuah pistol bersamanya. Polisi berhasil menyita pistol dan beberapa botol berisi pil. Namun Cobain saat itu menyatakan bahwa ia tidak berusaha untuk melakukan tindakan bunuh diri, tetapi hanya sekadar bersembunyi dari istrinya.

Beberapa hari kemudian, Cobain setuju untuk melakukan detox berkat bujukan istri dan orang-orang yang dekat dengannya. Tanggal 30 Maret, Cobain berada di Exodus Recovert Center di Los Angeles, California. Di hari selanjutnya, Cobain melarikan diri dengan memajat pagar setinggi 6 kaki kemudian menaiki taksi dan menuju Los Angeles Airport dan kembali ke rumahnya di Seattle. Di rentang tanggal 2 sampai 3 April, Cobain terlihat di beberapa tempat di sekitar Seattle, namun kerabatnya tidak mengetahui kemana Cobain menghilang.

Selanjutnya pada tanggal 8 April 1994, seorang tukang listrik menemukan tubuh Cobain di rumahnya di Lake Washington ketika ia datang untuk melakukan pemasangan security system. Tukang listrik itu mengira Cobain sedang tidur sampai ia melihat sebuah revolver yang mengarah ke dagunya. Sebuah surat menjelang kematian juga berada bersamanya. 

Di awal surat, terdapat kata-kata “To Boddah”, yang merupakan nama teman imajinasi Cobain semasa kecil. Kemudian Cobain juga mengutip lirik lagu Neil Young yang berjudul “My My, Hey Hey (Out of the Blue)” : “It’s better to burn out than to fade away”. Selain itu, punggawa band Queen, Freddy Mercury juga disebut-sebut sebagai pembanding dirinya dalam hal mencintai dan menghargai para penggemar.

Cobain diperkirakan telah meninggal tiga hari sebelum jenazahnya ditemukan, tepatnya tanggal 5 April 1994. Konsentrasi tinggi dari heroin dan Valium juga ditemukan dari tubuhnya. Tentu saja drugs yang dikonsumsinya saat itu juga berkemungkinan menjadi penyebab meninggalnya ayah dari seorang anak bernama Frances Bean Cobain ini.

Berbagai spekulasi bermunculan menyusul kematian Cobain, ada yang mengatakan bahwa Cobain sebenarnya dibunuh oleh orang lain, bahkan Courtney Love disebut-sebut sebagai pelakunya yang melakukan balas dendam kepada Cobain yang sebelumnya mengungkapkan rencana perceraian.

Orang yang paling percaya akan adanya konspirasi dalam kematian Kurt Cobain adalah Tom Grant, seorang investigator yang disewa oleh Courtney Love untuk mencari Cobain yang sebelumnya kabur dari tempat rehabilitasi. Grant masih bekerja untuk Love ketika jasad Cobain ditemukan, sehingga ia diberikan akses untuk menganalisis surat kematian tersebut. 

Dia percaya bahwa surat itu bukanlah sebuah surat kematian, tetapi surat yang menyatakan keinginannya untuk meninggalkan dunia musik, Seattle, dan bahkan istrinya. Ia juga berspekulasi tentang beberapa baris tulisan di bagian paling bawah bukanlah tulisan Cobain yang sebenarnya, dengan alasan beberapa baris itu memiliki gaya penulisan yang berbeda dengan tulisan-tulisan di atasnya. 

Langkah Grant selanjutnya adalah mengirimkan photocopy surat kematian itu kepada empat orang ahli tulisan tangan. Hasilnya adalah, satu orang menyatakan bahwa surat itu keseluruhannya ditulis oleh tangan Cobain sendiri, sedangkan tiga orang lainnya menyatakan bahwa sample yang dikirimkan tidak dapat disimpulkan, karena berupa photocopy dari surat aslinya.

Sekitar tujuh ribu orang berkumpul di taman Seattle Center mengiringi pemakaman Kurt Cobain pada tanggal 10 April. Berduka akan kematian seorang bintang rock yang mengubah dunia musik di tahun 90an itu.

Musisi Band Metal Dunia Ucapkan Selamat Ke Jokowi

Empat musisi dari band metal ternama dan legendaris dunia mengucapkan selamat kepada Jokowi yaitu Randy Blythe (vokalis Lamb Of God), Dave Mustaine (gitaris Megadeth), seluruh anggota dari Group band Anthrax, dan Ron Thal (Guns N’ Roses). Sebelumnya juga musisi internasional lainnya beri dukungan kepada Jokowi sebelum penetapan hasil perhitungan suara Pilpres 2014 yaitu Sting, Jason Mraz dan Arkarna.
Memang bukan hanya rakyat Indonesia yang bersuka cita menyambut presiden baru termasuk pemimpin dunia dan musisi internasional. Bukan juga hanya media massa dalam negeri menjadikan peristiwa tersebut sebagai headline pemberitaan, media asing pun tidak lupa memberitakan peristiwa bersejarah ini, termasuk Metal Hammer yang dikenal sebagai majalah yang mengulas musik metal di seluruh dunia.
Situs asal Inggris menuliskan, Jokowi dikenal sering menghadiri konser musik metal di tanah air. Bahkan Jokowi pernah memiliki bass akustik, pemberian dari bassis Metallica, Rob Trujillo. “Ini adalah kabar baik untuk Indonesia, di mana skena metal berkembang pesat. Dan presiden yang merupakan penggemar Metallica, Napalm Death, dan Led Zeppeelin bisa menjadi kabar baik.”

Ucapan Selamat dari Ron Thal (Guns N’ Roses)

Gitaris band metal Guns N’ Roses, Ron Thal, yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Bumblefoot’ itu menuliskan ucapan selamat di akun Twitter @bumblefoot. “Selamat @jokowi_do2!! #Indonesia,” tulis Bumblefoot, Rabu (23/7). Sebelum Pilpres 9 Juli 2014, dia menyatakan dukungannya terhadap calon presiden nomor urut 2 itu.
“Best of luck to @jokowi_do2 !! :) I Support Jokowi #Jokowi9Juli #Indonesia,” tulis pria kelahiran 25 September 1969 itu melalui akun Tiwtternya @bumblefoot, Selasa (8/7/2014) dini hari waktu setempat. Pria bernama asli Ronald Jay Blumenthal ini juga menyapa langsung Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu dengan menuliskan akun @jokowi_do2 dalam cuitannya.

Ucapan Selamat dari Anthrax

Band metal Anthrax pun memberikan respon atas terpilihnya Jokowi sebagai presiden. Melaui akun Facebook, band asal Amerika Serikat ini memuat tautan tentang artikel berita yang menuliskan Jokowi yang merupakan penggemar metal terpilih sebagai presiden Indonesia. “Jika saja sekarang semua pemimpin negara lain mengikutinya,” tulis Anthrax. Bersama Tweet tersebut, terdapat sebuah link menuju laman berita Metalhammer yang berjudul Metalhead Wins Indonesian Presidential Election. Terlampir juga foto Jokowi sedang membawa gitar.
Anthrax merupakan band metal yang terbentuk sejak 1981 dan kini terdiri dari Scott Ian (gitar, vokal), Charlie Benante (drum), Frank Bello (bass, vokal), Joey Belladonna (vokal), dan Jonathan Donais (gitar). Album seperti Among the Living (1987) dan Sound of White Noise (1993) membawa mereka ke puncak popularitas.

Ucapan Selamat dari Dave Mustaine (Megadeth)

Gitaris grup metal legendaris Megadeth Dave Mustaine mengucapkan selamat atas terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden Indonesia ketujuh. Ia juga mengungkapkan keinginannya bertemu pria kurus itu. Melalui akun twitter resmi miliknya, Dave menyatakan ucapan selamatnya dan telah di retweet sebanyak 531 kali pada pukul 01.56 WIB, 25 Juli 2014. Beberapa followernya dari Indonesia langsung merespon.
Selain mengucapkan selamat, Dave juga mengutarakan keinginannya untuk bermain di Indonesia. Ia juga ingin berjumpa dengan mantan walikota Solo itu. “Joko Widodo, congrats on the election. I can’t wait to play Indo and hope to meet you. @jokowi_do2 (Joko Widodo, selamat atas kemenanganya. Saya tidak sabar untuk bermain di Indonesia dan berharap bisa bertemu Anda),” kicau Dave. Megadeth direncanakan akan menggelar konsernya di Indonesia pada Agustus 2014 ini.

Randy Blythe (Vokalis Lamb of God)

Randy Blythe, vokalis band groove metal dari Virginia, Amerika Serikat , Lamb of God menyebut kemenangan Jokowi sebagai suatu hal yang luar biasa. “Luar biasa, ladies & gentlemen, ini dia presiden Indonesia yang baru. Ia seorang metal head (penggemar musik metal) sekaligus penggemar Lamb of God. Ini bukan guyonan, ya fotonya pun asli, dia juga menggilai Napalm Death, Metallica, Megadeth, & Lamb of God dan lainnya holy crap! Presiden heavy metal pertama di dunia!” tulis Blythe.
Blythe mengunggah foto Jokowi saat mengenakan t-shirt Lamb of God di akun instagram miliknya. Blythe juga menuliskan sosok Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yang berasal dari pedagang furnitur. “Ia lahir dari kemiskinan, tapi kini memenangkan Pemilu. Aku tak tak tahu soal politik di Indonesia, jadi aku tak bisa mengomentari situasi perpolitikan mereka, tapi dari yang dapat kusampaikan, Jokowi agaknya dapat menjadi orang yang mewakili rakyatnya. Wow, seorang presiden metal head, siapa yang mengira? Amazing,” kata Blythe.
Blythe menambahkan komentar tentang sosok Jokowi. Sebelum terpilih sebagai presiden, Jokowi mau berdiskusi tentang musik metal. “Maksud saya, dapatkah anda bayangkan? Hanya dia satu-satunya presiden di dunia yang mau duduk bareng dengan anda sambil adu argumen tentang album slayer (band thrash metal dari Hutington Park, California, AS) yang terbaik. Holy crap. Luar biasa!” tulis Blythe seraya berharap, Jokowi mengundangnya untuk hadir di konvensi tingkat tinggi peselancar di Bali.
Blythe bukan sekedar penyanyi. Ia juga menggemari olahraga berselancar. “Saya ingin Pak Presiden mengajak saya dalam kegiatan diplomasi konvensi tingkat tinggi peselancar di Bali. Mungkin saya bisa menjadi dutanya, #jokowipleasetakemetoyourislandparadise,” harap Blythe.